antara bandung, hijau dan kerinduan
hijau membuat saya merasa rindu, akan keteduhan yang sering saya rindukan ditengah hiruk pikuk pekerjaan. Dulu mencari keteduhan di kota bandung tidaklah sulit, kita tinggal melewati jalan supratman, berteduh di belakang gedung sate sambil menikmati sop buah pa ewok.
Sekarang, pencarian keteduhan agaknya bergeser, dari yang outdoor menjadi indor. Keteduhan bisa didapatkan di cafe, mall, atau tempat tertutup dengan air conditioner sebagai penyejuknya.
Yah, inilah perkembangan hidup, untungnya saya diberikesempatan untuk mencoba 2 kesejukan yang berbeda itu, saya sebetulnya lebih menyukai kesejukan yang pertama, denan angin yang bertiup dan pandangan yang bisa melihat luas.
Rasanya saya harus mulai menikmati jalanan di bandung, jangan sampai saya ketinggalan kesejukan kota bandung yang semakin tipis.
Semoga bandung tetap bisa hijau.
No comment